Mediapublik.com Barito Kuala Rembuk stunting tingkat Kabupaten Barito Kuala Tahun 2025 digelar di Aula Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kecamatan Alalak, Selasa (27/5).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam penguatan komitmen lintas sektor untuk percepatan penurunan stunting di wilayah Barito Kuala.
Acara diawali dengan pembacaan sambutan dari Perwakilan Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Farah Adibah, yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan rembuk stunting. Dalam kesempatan itu pula, dilakukan pengukuhan Ayah Bunda Generasi Berencana dan Ayah Ibu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting kepada Bupati Barito Kuala H. Bahrul Ilmi dan istri Hj. Noor Hayati Bahrul Ilmi Pengukuhan ditandai dengan pemasangan selempang.
Rembuk stunting ini diharapkan mampu menghasilkan rencana aksi yang konkret dan berdampak langsung terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Barito Kuala
Dalam sambutannya, Bupati H. Bahrul Ilmi menegaskan pentingnya kerja sama dari semua pihak untuk menurunkan angka stunting. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif melakukan pemantauan dari tingkat kabupaten hingga ke desa.
“Kita harus pantau terus dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke desa. Kita berharap angka stunting dapat terus menurun dan jangan sampai meningkat,” tegas Bupati.
Bupati juga menyebut saat ini telah terdapat 57 orang tua asuh yang tergabung dalam program Genting, terdiri dari Baznas Kab. Batola sebanyak 30 orang, pimpinan SKPD masing-masing 2 orang, serta perwakilan dari beberapa perusahaan di lingkungan Barito Kuala.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati menyerahkan piagam penghargaan kepada para kepala SKPD, pimpinan perusahaan, camat, serta organisasi masyarakat yang berpartisipasi sebagai orang tua asuh dalam program Genting.
Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Kuala, H. Zulkipli Yadi Noor dalam paparannya menekankan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan produktivitas generasi masa depan. Oleh karena itu ia sangat berharap peran lintas sektor dan koordinasi yang tepat dari tingkat kabupaten hingga desa terlaksana.
“Koordinasi lintas sektor sangat penting, terutama peran koordinator di tingkat kecamatan,” ujarnya.
Sekda juga mengumumkan bahwa rembuk stunting tingkat kecamatan akan dilaksanakan di 17 kecamatan se-Kabupaten Barito Kuala mulai tanggal 16 Juni hingga 26 Juni 2025.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Barito Kuala, Akhmad Wahyuni, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pelaksanaan program Genting ini. Disampaikannya untuk program Genting menetapkan sasaran stunting sebanyak 1.340 anak yang memerlukan pemberian makan bergizi gratis.
“Peranan semua pihak sangat diperlukan agar program Genting ini berjalan optimal dan tepat sasaran,” pungkasnya. (Wke/Kominfo)
0 Komentar