H.Eddy Wibowo SE Kepala BPKPAD Kota Banjarmasin Optimis Bisa Kejar Target Di Tahun 2023

Banjarmasin : Mediapublik.com

Saat di temui waktu perayaan Hari jadi kota Banjarmasin yg ke 497 thn 

Kepala Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin H.Eddy Wibowo SE menjelaskan, bahwa hingga Bulan  September, pendapatan daerah Kota Banjarmasin sudah mencapai 53 persen. “Ini terdiri dari PAD kita, kemudian pendapatan dana transfer daerah maupun pusat, serta pendapatan lain yang sah,” ucapnya kepada Mediapublik.com, Sabtu (24/9/2023).

Khusus untuk PAD Banjarmasin yang ditargetkan Rp 664 miliar yang dikatakan Edy saat ini sudah terealisasi sekita Rp 253 miliar, atau sekitar 39 persen.

Dilanjutkannya lagi, untuk komponen terbesar lainnya seperti pajak hotel sudah 54 persen dari terget, kemudian pajak hiburan 25 persen, lalu pajak restoran 26 persen, pajak reklame 17 persen, pajak penerangan jalan (PJJ) 64, pajak parkir 42 persen, pajak walet 8 persen, PBB P2 46 persen, dan BPHTP 61 persen.

Kemudian juga untuk pendapatan transfer pusat sudah 60 persen, dan dana perimbangan 61 persen, lalu dana transfer pendapatan daerah dari provinsi 57 persen, serta pendapatan lain yang sah sudah mencapai 156 persen. “Kalau untuk pendapatan lain yang sah ini sendiri ada di angka Rp 4,1 miliar, tapi menurut hitungan kami masih ada potensi untuk menambah PAD kita,” ujarnya.

Dijelaskannya, pajak yang belum jelas ini adalah pajak yang sudah dibayarkan, namun belum dilaporkan secara terperinci oleh para wajib pajak ini. “Karena kita tidak tau secara pasti bagaimana rincian dari mereka yang sudah bayar ini, jadi masih ada potensi sekitar 2 miliar dari situ,” tuturnya.

Mempelajari pengalaman, Edy mengungkapkan kedepannya akan berkoordinasi dengan pihak bank. Lebih lanjutnya, di 3 bulan akhir ini jika membandingkan pendapat PAD tahun ini dengan tahun sebelumnya ada kenaikan yang lumayan signifikan.

“Sebenarnya target serapan kita ini sudah lebih dari pada tahun sebelumnya, kalau membandingkan dari bulan yang sama di Tahun 2021 ke Tahun 2022, di tahun ini ada 30 persen kenaikannya,” jelasnya.

Dan di sisa waktu ini, dirinya optimis akan bisa mencapai target PAD yang telah ditetapkan ini, bahkan hingga melebihi target. “Di sisa 3 bulan ini kita optimis, karena perharinya rata-rata yang masuk sekitar Rp 1,5 miliar, jadi kalau kita berhitung itu dikalikan sebulan itu bisa mencapai Rp 30 miliar lebih,” ucapnya.

Oleh karena itu, dirinya akan melakukan intensifikasi lagi yang mana masih belum taat, dalam artian mereka yang sudah bayar namun belum maksimal. “Itu nantinya yang akan kita kejar, saat ini kita juga melakukan pemanggilan terhadap tagihan PBB yang belum bayar mulai dari 2022 bahkan ada yang dari 2019,” tandasnya..(MP)

0 Komentar